oleh Irwanto | Kompasbenua
Kelarik merupakan sebuah nama tempat di Pulau Bunguran. Masa dahulu, Kelarik merupakan sebuah kampung dan berkembang menjadi sebuah desa di bawah administrasi Kecamatan Bunguran Barat. Dan seiring berjalannya waktu, Kelarik berkembang menjadi beberapa desa hingga menjadi sebuah kecamatan yang bernama Kecamatan Bunguran Utara dimana saat ini ada 6 desa yang berada di bawah administrasinya.
Nama Kelarik diambil dari nama sebatang pokok kayu besar yang berdiri tegak di Selahang, kayu tersebut bernama Pokok Kayu Penarik. Pokok kayu tersebut berukuran besar, panjang, dan keras sehingga mampu bertahan hidup hingga puluhan tahun lamanya.
Pohon penarik merupakan pohon tertua yang berada di wilayah tersebut, karena pohon penarik merupakan pohon pertama, tertua, dan terpanjang di wilayah itu maka lama-kelamaan nama di beberapa wilayah tersebut diberi nama Penarik.
Namun, nama Penarik kurang enak didengar di telinga masyarakat yang tinggal di sana, maka atas beberapa pendapat dan saran dari tokoh tertua maka penamaan Penarik diubah. Dulunya bernama Penarik kini berubah menjadi Kelarik, dan menjadi nama sebuah desa. Desa Kelarik (dalam dialek masyarakat lokasl disebut dengan Kaghek).
Seiring berkembangnya sistem pemerintahan, Desa Kelarik mekar menjadi beberapa desa, yang pertama menggunakan nama Kelarik yaitu Desa Kelarik Air Mali, dinamakan Kelarik Air Mali (Kaghek Aek Mali) karena di wilayah desa tersebut terdapat sebuah telage (sumur) yang dipercaya oleh masyarakat sekitar bahwa apabila warga yang mengambil air tersebut akan terkena musibah dan tidak dapat diobati oleh siapapun. Mali yang berarti Pamali adalah sebuah larangan atau perbuatan yang tidak dianjurkan untuk dilakukan agar “aman”.
Kelarik Ulu merupakan sebuah kampung yang juga diambil dari nama pokok pohon Penarik, Ulu merupakan bahasa melayu Natuna yang berarti hulu, pangkal sebuah sungai atau tempat tertentu.
Desa Belakang Gunung merupakan pecahan dari Desa Kelarik, dinamakan Belakang Gunung (dalam bahasa lokal disebut dengan Lekang Unung, atau Konung) karena wilayah desa tersebut tepat berada di belakang gunung besar di wilayah Bunguran Utara.
Salah satu desa yang mekar dari Desa Kelarik adalah Desa Gunung Durian (dalam bahasa lokal disebut dengan Gunung Duien), pemberian nama Gunung Durian dikarenakan wilayah tersebut berada di wilayah yang berada di bawah kaki gunung dimana gunung tersebut memiliki pohon durian yang tumbuh begitu banyak dan berbuah lebat setiap musim panen tiba.
Sumber: Kusnadi
Verdiginiz bilgiler için teşekkürler , güzel yazı olmuş