
Farid Abdurrahman
Ranai, 27 Januari 2023
Di pagi hari seperti biasa, terbangun pada pukul 09.00 lalu tertidur lagi sampai jam 11.00 dan bangun bersiap untuk menenuaikan shalat jumat di masjid sembari menunggu saat berkumpulnya peserta KPN.
Yang ditunggu telah tiba!
Pada pukul 13.30, saya beserta peserta kegiatan KPN berkumpul di titik temu yang berlokasi di Tugu Gasing, tak lama perjalanan dimulai menaiki mobil bak terbuka ditemani barang bawaan sembari menikmati perjalanan dan pemandangan alam yang indah yang telah ia anugerah.
Ditemani angin bertiup, langit dengan awan yang menutup redup, serta buka mulut mengantuk disumbat dengan tangan tak tertutup, kami tiba di bukit perkembahan di Desa Mekar Jaya, Dusun Aek Bontang, diawali dengan membereskan barang bawaan, lalu mendapat arahan dari panitia untuk mengawali kegiatan.
Kegiatan pertama diawali dengan pemantauan satwa primata khas Natuna yaitu kekah dengan nama latin Presbytis Natunae. Pada pukul 16.50, pemantauan dimulai dengan kemunculan satwa yaitu monyet yang biasa kita lihat dengan dua ekor anaknya. Dengan ilmu yang minim tanpa mengetahui jarak aman pemantauan, kehadiran kami layaknya orang yang jarang melihat langsung dengan berantusias langsung mendekati dan sepertinya membuat satwa tersebut merasa terancam.
Pukul 17.14, kami mendapat keberuntungan melihat dan berjumpa langsung dengan satwa primata khas Natuna yaitu kekah, tetapi sayangnya yang kami jumpau hanya berjumlah seekor dan tidak berkelompok. Mengapa hanya seekor? Sedangkan hewan primata tersebut adalah mahkluk sosial yang hidup berkelompok?
Sabtu, 29 Januari 2023
Pagi hari diawali dengan sarapan serta persiapan untuk kembali melakukan pemantauan yang dimulai pada pukul 08.49 yang seharusnya dimulai pukul enam pagi. Sempat terhambat karena hujan yang membuat kegiatan pemantauan menjadi terhalang dan pada saat pemantauan kami menemukan kawanan satwa kekah dengan dua ekor dewasa, satu ekor remaja, dan dua ekor bayi. Lalu, kegiatan pemantauan selesai langsung disambut dengan materi dan makan siang yang membuat perut terisi.
Masih dengan pertanyaan yang sama, mengapa terdapat seekor yang tidak berkelompok?
Jawaban kami terjawab, yang awalnya kami pikirkan bahwa seekor kekah yang kami temui itu terpisah dengan kawanannya akibat banyaknya kawanan monyet yang mungkin mengganggu kehadiran kekah. Yang sebenarnya terjadi ialah kekah tersebut terpisah dari kawanannya dikarenakan ia akan membuat kelompok atau kawanan baru.