Posted on: 24 June 2022 Posted by: redaksi toknyong Comments: 0

Oleh Wan Eddy Wan Izaz

Raja Alam adalah putera pertama dari pasangan Raja Kecik Siak atau Sultan Abdul Jalil Rahmad Shah dengan Encik Kecik seorang perempuan dari Jambi. Ketika akhir pemerintahan Raja Kecik Siak, terjadilah sengketa (perang saudara) memperebutkan tahta kerajaan Siak antara Raja Alam dan Raja Buang Asmara. Akhirnya sengketa ini sampai kepada Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah atau Raja Kecik Siak. Sultan yg dalam kondisi sakit menasehatkan anaknya untuk selalu berdamai. Kalau tidak dapat berdamai maka sebaiknya ada yg keluar dari istana. Raja Alam memutuskan keluar dari istana (1741) Raja Alam keluar dari istana dan mengembara ke berbagai daerah di Malaka, Johor, Riau termasuk pulau tujuh dan Jambi kampung ibundanya.

Dalam perantauannya Raja Alam telah bersekutu dengan pihak Bugis, Raja Alam telah menikahi putri Daeng Perani yang bernama Daeng Khatijah yaitu adek Daeng Kemboja.Perantauan Raja Alam juga sampai ke pulau Siantan dan berhasil membajak kapal dagang yang lalu diperairan Siantan sebagai mana ditulis oleh Rida K. Liamsi dalam “… Tahun 1745 Raja Alam mengarau sampai ke Siantan dan disini dia membajak kapal dagang. Salah satu yang terkenal adalah kapal dagang Inggeris Nancy yang penuh dg muatan…”Raja Alam menjadikan pulau Siantan sebagai pusat operasi bajak laut sebagai mana ditulis oleh Rida K. Liamsi “….Raja Alam kemudian mendirikan pusat pemerintahan dan operasi bajak lautnya di Siantan…”Raja Alam tidak hanya mengarau kapal dagang tapi juga mengarau di wilayah kedatuan pulau Bunguran pada masa pemerintahan Datuk Kaya Jetung sebagai mana di tulis dalam Kitab Asal Usul Pulau Bunguran “…… beberapa lama ia memerintah datang lah Raja Alam Bahar dari negeri Siak Seri Inderapura dengan tujuh penjajab melanggar Pulau Bunguran. Maka tiada dengan bedil hanya beramuk amuk saja….”Serangan Raja Alam kepada Datuk Kaya Jetung berakibat matinya Datuk Kaya Jetung seperti ditulis “….. Sampai janji dari Allah SWT maka Datuk Kaya Jetung mati ditikam Raja Alam Bahar dari Siak Seri Inderapuara..”Raja Alam juga berhasil menawan anak Datuk Kaya Jetung yang bernama Aling. Sisa pasukan Datuk Kaya Jetung yang dipimpin oleh anaknya yang bernama Aling melakukan perlawanan kepada Raja Alam dan berhasil memukul mundur pasukan Raja Alam.Demikian kisah anak Raja Siak yang pernah menyerang Pulau Bunguran dimasa Datuk Kaya Jetung

Siapa sosok Raja Alam yang mengarau di Segeram
Raja Alam lahir tahun 1712, merupakan anak sulung dari Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah Sultan Siak Seri Inderapura dengan perempuan Jambi anak Dipati Batu Kucing.Tahun 1741, Ketika ayahnya mulai sakit karena depresi ditinggal wafat Tengku Kamariah, permaisuri yang dicintainya itu, Empat Datuk menasehatkan Tengku Buang Asmara untuk mengambil alih tugas pemerintahan . Sebelumnya Raja Kecik telah menetapkan Tengku Buang Asmara sebagai Calon pengganti Sultan dan Raja Alam menjadi Raja Muda. Hal ini menimbulkan kemarahan Raja Alam dan menimbulkan sengketa perang saudara dengan Tengku Buang Asmara. Raja Kecik menasehatkan kedua putranya untuk berdamai jangan sampai terjadi pertumpahan darah, kalau tidak dapat berdamai maka sebaiknya ada yg keluar dari istana.Raja Alam memutuskan keluar dari Siak, menuju Batu Bara dan Asahan mencari pengikut, kemudian menjadi bajak laut di pulau Siantan di Laut China Selatan.

Raja Alam menjadikan Siantan sebagai pusat pemerintahan dan pusat operasi bajak laut pimpinannya.Raja Alam membajak kapal kapal dagang milik Belanda dan Inggeris yang lalu di perairan pulau Siantan. Hal ini membuat kerugian yang besar bagi Belanda dan Inggeris. Kselqin membajak kapal kapal dagang, Raja Alam juga mengarau kampung atau bandar yang ada di pantai atau muara sungai, Raja Alam pernah mengarau pulau Bunguran di Sungai Segeram yang menjadi pusat pentabdiran Datuk Kaya Jetung. Dalam peristiwa ini Datuk Kaya Jetung mati ditikam oleh Raja Alam. Walau Datuk Kaya Jetung telah wafat, Anak Datuk Kaya Jetung yang bernama Aling dan pasukannya berhasil mengusir Raja Alam dari Sungai Segeram.Tahun 1760 Tengku Buang Asmara wafat dan anaknya yang bernama Tengku Ismail dilantik menjadi Sultan Siak ke 3. Mendengar kabar kematian adiknya, Raja Alam kembali ke Siak menuntut tahta kerajaan. Raja Ismail menyerahkan tahta kerajaan kepada bapak saudaranya dengan suka rela.

Raja Alam menaiki tahta kerajaan Siak Seri Indrapura pada tahun 1761 sebagai Sultan Siak ke 4 dengan gelar Sultan Abdul Jalil Alamuddin Shah (1761-1766)Raja Ismail yang telah menyerahkan tahta kerajaan kepada Raja Alam menyingkir dari Siak. Raja Ismail meneruskan pola pendahulunya Raja Alam dan Tengku Buang Asmara. Mencari dukungan komunal yang mengenal Raja Kecik, Raja Ismail mendapat dukungan dari “orang laut” di Siantan dan pulau pulau sekitarnya melalui ikatan spiritual dan seremonial. Raja Alam menikah dengan anak Daeng Perani yang bernama Daeng Khatijah yang juga adek Daeng Kemboja YDM Johor Riau ke 3 (1745-1777) . Dari pernikahan ini lahir dua orang anak 1. Tengku Panglima Besar Tengku Muhammad Ali marhum Pekan, 2. Tengku Embong Badariah menikah dengan Sayyid Usman Syahabuddin bin Sayyid Abdul Rahman.


Sumber
Tengku Buang Asmara penakluk dari Mempura oleh Rida K Liamsi
Kisah Asal Usul Pulau Bunguran.



Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.