Posted on: 19 December 2021 Posted by: redaksi toknyong Comments: 0

Sabtu, 18 Desember 2021, komunitas Natunasastra dan Kompasbenua melakukan perjalanan menuju Kecamatan Pulau Tiga Barat untuk menghadiri acara festival budaya melayu  “Penghulu Melayu” yang diselenggarakan di Desa Pulau Tiga Barat.

Perjalanan dimulai dari Ranai menuju Selat Lampa menggunakan mobil dengan tarif tiga puluh ribu per orang, dilanjutkan menggunakan ojek pompong dengan tarif dua puluh ribu per orang. Sampainya di Tanjung Kumbik, kami langsung menuju rumah Raja Marzuni yang merupakan salah satu tokoh masyarakat desa setempat untuk istirahat.

Terdapat beberapa perlombaan yang dilaksanakan dalam festival budaya ini, yaitu lomba memasak yang bertemakan gemar ikan oleh ibu-ibu PKK yang mana ibu-ibu harus mengolah ikan simbek (tongkol) menjadi dua menu masakan, lomba gayung sampan (geyong jungkong) peserta merupakan ibu-ibu desa setempat dan lomba memancing, peserta merupakan bapak-bapak desa setempat. Setelah perlombaan selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju situs-situs sejarah yang ada di Kecamatan Pulau Tiga Barat.

Malam harinya, adalah acara pembagian hadiah yang turut dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Natuna Syaifullah dan Camat Pulau Tiga Barat Idris S. Sos. Terdapat beberapa persembahan yang disajikan, yang mana pada awal acara dimeriahkan oleh penampilan gazal Kilan Cahaya dari Kabupaten Natuna kolaborasi bersama anak-anak muda di Tanjung Kumbik, sambutan Camat Pulau Tiga Barat, sambutan anggota DPRD Kabupaten Natuna, persembahan puisi oleh Hana yang merupakan murid TK Negeri 1 Pultibar, persembahan tarian melayu oleh murid TK Negeri 1 Pultibar, penampilan fashion show  ditampilkan oleh murid TK Negeri 1 Pultibar, persembahan tarian joget mak lodeh yang juga dipersembahkan oleh murid TK Negeri 1 Pultibar dan persembahan tarian bujang telajak oleh ibu-ibu PKK setempat dengan gaya kacamata hitam dan kostum perpaduan warna kuning maron menambah semangat para ibu-ibu PKK hingga lupa gerakan dan minta untuk diulang kembali, kejadian ini pun menjadi perhatian para tamu yang hadir. Dekorasi panggung dengan nuansa Melayu perpaduan warna kuning keemasan, hijau dan merah menambah keindahan penampilan-penampilan yang disajikan. Acara ini mendapat antusias yang tinggi oleh masyarakat desa setempat terlihat pada setiap penampilan yang disajikan masyarakat berbondong-bondong menuju posisi paling depan agar bisa melihat dengan jelas penampilan yang ditampilkan.

Pada akhir acara Kepala Desa bersama Raja Marzuni selaku tokoh masyarakat dan wakil BPD mempersembahkan lagu sebagai penutup.

(redaksi OW)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.