
oleh Wan Eddy Wan Izaz
Jetung adalah anak Datuk Kelantik. Dari pernikahannya, Jetung mempunyai tiga orang anak yang bernama Tinggal, Seri Bulan dan adiknya yang bungsu bernama Aling.
Jetung dilantik menjadi Datuk Kaya Bunguran menggantikan ayahandanya yang meninggal dunia. Disebutkan, “…. Datuk Kelantik digantikan oleh anaknya yang tua yang bernama Datuk Kaya Jetung.”
Pada masa pemerintahan Datuk Kaya Jetung, pulau Bunguran didatangi oleh pasukan dari negeri Siak Seri Indrapura dan melakukan penyerangan kepada kedatuan pulau Bunguran. Disebutkan, “….Beberapa lama ia memerintah datanglah Raja Alam Bahar dari Negeri Siak Seri Indrapura dengan tujuh penjajab melanggar pulau Bunguran. Maka tiada dengan bedil hanya beramuk amuk saja….”
Dalam peristiwa itu Datuk Kaya Jetung kena tikam Raja Alam Bahar. Sampailah janji Allah SWT. maka Datuk Kaya Jetung pun wafat. Anaknya yang bernama Tinggal dapat ditangkap oleh Raja Alam Bahar, sedangkan anaknya yang bungsu bernama Aling dapat dilarikan oleh orang-orang Datuk Kaya Jetung dan disembunyikan di suatu tempat di gunung Sedenik.
Kemudian Aling dan orang-orangnya turun menyerang Raja Alam Bahar dan Aling bersama pasukannya dapat mengalahkan Raja Alam Bahar. Sebagai mana dituliskan, “…Aling disembunyikan oleh orang di atas gunung Sedenik. Kemudian turun melanggar Raja Siak Seri Indrapura. Maka kalahlah Raja Alam Bahar lalu kembali ke Siak Seri Indrapura….”
Singkat cerita, setelah memerintah beberapa lamanya, Datuk Kaya Aling meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya.
Rujukan
1. Kisah Asal Usul Pulau Bunguran
2. Wan Tarhusin. 2001. Gelar Datuk Kaya Tokong Pulau Tujuh. Mitra Utama: Tanjungpinang.
eyid83