Posted on: 24 November 2021 Posted by: redaksi toknyong Comments: 0

Oleh Redaksi toknyong

Rangkaian gawai budaya ditutup di Limau Manis bertajuk “Pertunjukan Seni Budaya Limau Manis-Natuna 2021”. Acara berpusat di lapangan bola kaki Desa Limau Manis. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 23 November 2021. Kegiatan dihadiri oleh Kepala Bidang Kebudayaan Hadisun, Kepala Desa se-Kecamatan Bunguran Timur Laut, dan tamu undangan lainnya.

Festival Budaya Desa Limau Manis menyelenggarakan lomba alu selesung. Sebagaimana namanya, alu selesung terdiri dari alu, yaitu alat untuk menumbuk padi yang dibuat dari kayu dan lesung, lumpang kayu bulat dari bahan belian. Dua perkakas ini dulunya berfungsi untuk menumbuk padi pada masa panennya. Seiring berjalannya waktu, masyarakat juga memfungsikannya sebagai alat musik tradisional. Lomba ini diikuti oleh desa se-Kecamatan Bunguran Timur Laut seperti, Sebadai Ulu, Kelanga, Limau Manis, dan Ceruk. Setiap kelompok membawakan dua lagu, satu lagu wajib dan dua lagu pilihan. Peserta pertama, Desa Sebadai Ulu membawakan lagu wajib, yaitu payang gugo, sampai ke peserta terakhir. Sedangkan lagu pilihan, yaitu lagu tinggi dan cit majit. Peserta berikutnya Kelanga membawakan lagu tinggi dan bintang beralih. Berikutnya desa Limau Manis dan diteruskan oleh Desa Ceruk dengan lagu batu belah dan lipat kain. Satu tim terdiri dari 7 orang dan satu ketua atau cadangan. Setiap tim juga mengenakan pakaian kurung dengan warna tim masing-masing. Di antara lagu-lagu yang dilombakan, ada lagu inti dalam permainan alu selesung ini, yaitu payang gugo, lipat kain, tinggi, batu beleh, dan tik nggulien.

Sementara lomba alu selesung berlangsung, di belakang panggung, kesibukan lain terlihat di bawah tenda perlombaan memasak dari bahan sagu. Bahan ini dipilih karena Limau Manis masih eksis dengan ekonomi produksi sagu yang sejak dulu sudah dikenal oleh masyarakat. Berbagai macam kreativitas dieksplorasi oleh tim PKK setiap desa di Kecamatan Bunguran Timur Laut, seperti kue pulau beghenyot, tabel aghok, kernas, tabel mando lapis abon, pudding berendam kuah nangka, dan lain-lain.

Kegiatan dilanjutkan malam hari sebagai malam penutupan. Kegiatan ini ditampilkan kesenian gendang panjang. Kesenian musik ini memiliki beberapa lagu, seperti sawek berembun, kuceng kuneng, burung laut, dan tumbak ayam. Acara diawali tari persembahan yang ditampilkan oleh pelajar dari Desa Limau Manis, lalu sambutan-sambutan. Malam itu juga, ada pemutaran film dokumenter malok saguk (panen sagu). Film ini menampilkan proses masyarakat Limau Manis dari memilih pohon sagu, menebang, mengambil sagu dengan alat yang dinamakan palok, sampai ke tahap akhir menjadikannya tepung sagu atau sagu butir. Film dokumenter ini diproduksi oleh Indrasyah Musik.

Malam itu juga diumumkan juara lomba alu selesung, yaitu Kelanga juara pertama, Limau Manis juara kedua, Ceruk dan Sebadai Ulu menempati posisi juara ketiga dan harapan satu. Sedangkan lomba masak berbahan dasar sagu dimenangkan oleh Desa Kelanga, disusul Limau Manis dan Sebadai Ulu.  

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.