Berdiri sejak 2008, Ikatan Remaja Masjid al-Midror atau Ikrar masih tetap eksis di Tanjung Kumbik Utara. Awal berdirinya ikatan ini diiniasi oleh Wan Darmansyah yang saat ini sebagai pembina Ikrar. Ia mengakui bahwa anak-anak remaja di Pulau Tiga, khususnya Tanjung Kumbik Utara tidak memiliki tempat atau wadah untuk melakukan aktivitas. Dalam bahasanya, main tidak tentu pasal. Pergerakan ini diawali dengan mengumpulkan remaja di pulau tersebut pada bulan Ramadan. Agenda awalnya untuk membangunkan sahur penduduk yang ada di Desa Tanjung Kumbik Utara lalu meluas ke Desa Tanjung Kumbik. Dari situ, Darmansyah membentuk perkumpulan remaja masjid yang diberi nama Ikrar. Kehadiran Ikrar memberi dampak positif bagi masjid lain yang mengikuti jejak mereka dengan membentuk ikatan remaja masjid dengan namanya masing-masing.
Kegiatan lain yang rutin dilakukan oleh Ikrar, yaitu Awe Siang. Nama ini dipilih karena pada bulan Ramadan orang-orang memiliki hawa atau nafsu makan yang tinggi saat melihat banyak jajanan, sehingga membeli apa saja yang diinginkan. Tahun 2010 menjadi awal mula Ikrar mengadakan bazar Ramadan di depan halaman Masjid al-Midror. Pada saat sebelum banyak masyarakat yang ikut membuka lapak di bulan Ramadan, Ikrar mendapat keuntungan bernilai belasan juta. Uang ini digunakan untuk keperluan Ikrar, salah satunya baju kurung yang digunakan pada saat penyambutan kafilah Muhibbah Ramadan 1442 H/2021 M. Awe Siang menjadi satu terobosan baru yang hadir di Pulau Tiga pada bulan Ramadan. Kegiatan itu juga menjadikan Awe Siang sebagai bazar Ramadan pertama yang ada di Pulau Tiga. Darmansyah mengakui semua kegiatan Ikrar bersifat swadaya. Baginya hal tersebut melatih kemandirian anggota-anggotanya.
Anggota Ikrar saat ini berjumlah kurang lebih 50 orang dari sekolah menengah sampai remaja. Bahkan juga ada yang sudah menikah. Selain kegiatan sahur dan bazar Ramadan, Ikrar juga turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti gotong royong membersihkan pantai.