
HABIBI
demi waktu yang selalu bertasbih
aku menyebut namamu sebagaimana ia tabah
memberikan ruang kebebasan untuk mencintai
apa pun dan siapa pun
teduh di bawah pancaran waktu
namun entah bagaimana mulanya
cintaku tidak sanggup berpaling darimu
kekasih
Malang, 3 Desember 2020
HAKIKAT CINTAKU
bila kaudapat melihat hatiku
jelaga penamu segera terbakar mengering
sedang cintaku masih bergelora
dari sajakmu yang bertanya
bila kaudapat melihat hatiku
kaupikul cinta di dalamnya seorang diri
hancurlah pundakmu seketika
terkeping serupa debu
Malang, 14 Oktober 2020.
Moehammad Abdoe, pelopor komunitas Pemuda Desa Merdeka (PDM 2015). Karyanya berupa puisi dan cerpen terbit di berbagai media massa Indonesia maupun luar negeri, antara lain: News Sabah Times, Utusan Borneo, serta diabadikan di pelbagai buku antologi bersama. Buku terbarunya yang segera terbit “Anak Negeri Semata Wayang”. Saat ini, ia masih singgah di sebuah desa kecil di bawah lereng bukit kapur (Kalipare-Malang) sebagai penulis lepas.